Alhamdulillah akhirnya setelah
vakum kurang lebih selama 1 tahun lamanya, akhirnya saya memulai lagi menulis
sesuatu di blog ini. Semoga kali ini bisa terus lebih konsisten.
Untuk entri kali ini saya akan
membahas mengenai suatu fenomena yang bisa dibilang nge-hits di jaman now, yaitu “Baper “ alias Bawa Perasaan.
Baper memang sudah merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan
sehari-hari. Fenomena ini ternyata tidak hanya dialami oleh wanita yang
notabene lebih memakai perasaan ketimbang logika nya, tetapi juga dialami oleh
kaum pria. Dan tidak hanya dalam hal asmara, tetapi juga dalam hal bisnis,
pendidikan, hubungan dengan orang tua, saudara, sahabat, dan lain-lain.
Seringkali hal ini terjadi saat seseorang berekspektasi tinggi terhadap sesuatu
yang dinginkan atau diimpi-impikan, tetapi pada akhirnya kenyataan berkata sebaliknya.
Akibatnya, seringkali bukannya kebahagiaan yang datang tetapi rasa sakit hati.
Nah, bila memang mencegah lebih
baik daripada mengobati maka ada juga cara ampuh untuk mencegah hati kita dari
rasa baper yang tidak perlu. Berikut cara-cara yang bisa kita lakukan untuk
mecegah sikap baper :
1.
Senantiasa berpikir positif.
Dengan kita
senantiasa berpikir positif maka kita bisa menghalau pikiran kita dari hal-hal
negatif, karena hal negatif dapat mengganggu mood kita dan berpotensi merusak produktifitas kita.
2.
Selalu tulus dalam memberi.
Apapun yang
kita berikan kepada orang lain, baik itu barang ataupun sikap usahakan untuk
selalu memberikannya dengan ketulusan hati. Jangan berharap apapun dari sikap atau
respon orang lain terhadap pemberian atau perlakuan baik kita. Tidak semua
orang berpikiran yang sama dengan kita sehingga bila kita melakukan sesuatu
kepada mereka, belum tentu mereka berpikiran bahwa kita menolong mereka. Belum tentu
juga pada akhirnya mereka membalas perlakuan kita dengan sepantasnya. Oleh karena
itu, untuk menjaga hati kita dari rasa kecewa lakukanlah segala hal dengan
tulus.
3.
Tetap cintai diri sendiri.
Rasa cinta
kita terhadap diri kita sendiri akan membuat kita begitu menghormati dan
menghargai diri kita sendiri, termasuk tidak membiarkan diri kita tidak
dihargai, direndahkan, bahkan hingga diinjak-injak oleh orang lain. Dengan mencintai
diri kita sendiri pulalah, kita selalu menempatkan kebahagiaan diri di atas
perlakuan orang lain, terlebih perlakuan buruk orang lain.
Dalam dunia “per-baper-an”,
perlakuan buruk orang lain bermacam-macam salah satu contohnya adalah
pengingkaran terhadap janji yang telah disepakati sebelumnya. Janji itulah yang
acapkali membuat kita terbuai atau berharap. Padahal sebagai manusia yang
tempatnya salah, tidak terpenuhinya janji yang telah dibuat adalah sebuah
kemungkinan.
4.
Jangan gampang GR alias Gede Rasa.
Gede Rasa,
kata inilah yang tepat untuk mengawali timbulnya rasa baper. Gede rasa dapat menggiring perasaan kita untuk berharap
terlalu tinggi terhadap sesatu yang belum pasti. Dalam bahasa pergaulan kita
bisa mengistilahkannya dengan kata “ngarep”.
Padahal bisa jadi harapan yang kita bangun ternyata hanya berasal dari sikap
kita yang delusional. Untuk menghindari sikap gede rasa ini, seyogyanya kita
tetap senantiasa berusaha berpikir dan bersikap realistis.
5.
Sibukkan diri untuk mempersiapkan masa depan.
Dengan kita
fokus mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik, kita akan terhindar
dari pikiran-pikiran negatif. Mengapa bisa begitu? Karena waktu kita yang
begitu berharga kita habiskan untuk pengembangan dan peningkatan kualitas diri
kita. Semakin sibuk diri kita untuk masa depan, semakin sedikit waktu kita yang
teralihkan untuk hal yang negatif, termasuk berpikir negatif. Dan pikiran
negatif membimbing perasaan kita menjadi negatif pula.
Demikian dulu tips-tips dari saya untuk menghindari diri kita dari sifat baper.
Mungkin ada lagi cara yang efektif untuk menghindarkan kita dari rasa baper. Bila
memang ada kesempatan untuk melanjutkan entri ini, akan saya tembahkan. Namun, saya
juga terbuka bila ada komentar dari pembaca yang budiman dengan senang hati
menambahkan cara yang efektif untuk menghindarkan diri kita dari rasa baper. Akhir kata, sebaik-baik berharap hanyalah kepada Allah, bukan kepada manusia.
hahaha bener banget nih. istilah baper ini emang bukan hanya untuk perempuan aja. laki-laki juga banyak yang baperan. paling penting memang jangan pernah berharap kepada orang lain ketika kita berbuat baik.
BalasHapusLurusin niat kalau berbuat baiik...baper nii penyakit milenial kah ya🤣🤣🤣
BalasHapusMasya Allah, terima kasih tipsnya mba semoga nanti gak gampang baper lagi nih wkk
BalasHapusJazakillah dah berbagi tips nya Mba
BalasHapusAku pernah baper ga yah wkwkwk... Kadaang🙈
BalasHapusNice tips ni mba, anak milenial wajib baca nih 😁
BalasHapusTerlalu banyak berekspektasi bisa menimbulkan baper ya. Terimakasih atas sharingnya mbaa
BalasHapusHuhu iya mba bener bgt.. makasi sharingny
BalasHapusKurang-kurangi ekspektasi terhadap banyak hal. Insya Allah hati tenang dan ga gampang baper
BalasHapusJazaakillahu khairan tips-tipsnya
BalasHapusBenee banget ini 😆
BalasHapus