Langsung ke konten utama

CARA MENCINTAI DIRI SENDIRI




Ada pepatah mengatakan, “cintailah dirimu sendiri sebelum mencintai orang lain”. Pepatah ini benar sekali mengingat banyak sekali orang, terutama anak muda jaman now yang mudah sekali merasa galau dan desperate karena kecewa oleh perlakuan lingkungan tempat dia tinggal. Entah perlakuan teman, pasangan, saudara, guru, dosen, atasan, teman kantor, dan lain sebagainya. Perlakuan negatif tersebut membuat mereka merasa rendah diri, dan terkucilkan. Bagi yang tidak kuat mental seringkali memilih melakukan hal-hal negatif sebagai pelarian untuk menghilangkan rasa sakit hatinya. Alhasil, yang diperoleh bukanlah kedamaian, tetapi hidup yang makin sempit dan hati yang makin keruh. Hati yang keruh pun memberi dampak pada perubahan karakter dan pembentukan watak yang kurang baik.

Tentunya kita tidak ingin hidup kita menjadi suram karena pengaruh faktor luar diri yang tidak dapat kita kendalikan. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah mengelola hal-hal yang dapat kita kendalikan, salah satunya yang paling mendasar adalah dengan mencintai diri sendiri. Mungkin beberapa dari kita masih belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam mencintai diri sendiri, padahal mencintai diri sendiri itu mudah. Berikut beberapa cara mencintai diri sendiri berdasarkan pengalaman yang pernah penulis lakukan :
1.    Mengenal diri sendiri.
Mengenal diri sendiri berarti dengan kesadaran penuh kita berusaha menggali kekuatan dan kelemahan diri kita, kelebihan dan kekurangan diri, tujuan hidup, prinsip, dan nilai-nilai yang pakai dan kita jalankan dalam kehidupan sehari-hari kita. Tidak hanya sampai disitu saja, kita berusaha mengingat dan mengakui pola asuh keluarga kita, berbagai pahit dan manisnya pengalaman hidup yang kita lalui, lingkungan tempat tinggal dan bergaul kita sehari-hari sehingga membentuk pola pikir dan pribadi kita.
2.    Menerima segala kekurangan dan kelebihan diri.
Setelah kita mengenal diri sendiri, langkah selanjutnya adalah menerima segala kekurangan dan kelebihan diri. Tidak hanya menerima saja, tetapi juga terus berupaya memperbaiki kekurangan kita dan lebih meningkatkan kelebihan diri kita. Mau merendahkan diri untuk berbenah merupakan langkah awal untuk menggapai masa depan yang lebih baik.
3.    Bersikap egois.
Bersikap egois di sini bukan dalam hal negatif yaa, tetapi lebih ke mandahulukan kepentingan dan kebutuhan diri sendiri “selama tidak ada kebutuhan orang lain/orang terdekat kita yang harus sedang kita perhatikan”. Egois di sini juga dapat diwujudkan dengan besarnya “investasi” yang kita berikan untuk peningkatan kualitas diri kita sendiri, haruslah yang paling besar, baik waktu, tenaga, pikira, uang, dan lain sebagainya. Sikap egois ini paling optimal bisa kita lakukan saat kita masih single, karena saat kita sudah berpasangan, ego haruslah dibuang jauh-jauh dan fase ini haruslah sudah dilewati dengan paripurna.
4.    Memberikan segala penghargaan atas segala usaha dan pencapaian kita.
Dalam upaya kita mewujudkan kehidupan yang kita inginkan pastinya ada perjuangan dalam prosesnya. Terlepas dari berhasil ataupun gagal dalam menuai hasilnya, kita tetap perlu menghargai hasil jerih upaya kita sendiri. Bila berhasil, berilah “hadiah” sebagai penghargaan atas keberhasilan kita sendiri. Hadiah bisa dalam bentuk barang, kepuasan, me time, dan lain-lain.
Namun, bila menemui kegagalan jangan terlalu keras menghukum diri. Introspeksi diri memang perlu sebagai bahan perbaikan ke depan, tetapi jangan lupa tetap ‘peluk’ diri sendiri tetap dan berikan penghargaan atas jerih payah kita.
5.    Memaafkan diri sendiri.
Setiap manusia termasuk diri kita sendiri pasti pernah berbuat salah, mulai dari kesalahan kecil hingga kesalahan yang besar. Alih-alih mencaci diri sendiri, maafkanlah diri sendiri. Dengan memaafkan diri sendiri, kita masih menyadari bahwa kita adalah manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah dan dosa. Namun, jangan lantas dengan selalu memaafkan diri sendiri membuat kita lengah terhadap perbaikan diri.
6.    Merawat diri sendiri.
Merawat diri sendiri bisa dilakukan untuk jasmani kita maupun rohani kita. Merawat jasmani kita dapat dilakukan dengan melakukan perawatan tubuh, memperbaiki penampilan, berolah raga, makan-makanan bergizi, dan lain-lain. Sedangkan merawat rohani kita dapat dilakukan dengan cara benyak beribadah, berlibur, meditasi, melakukan hobi, dan lain sebagainya agar jiwa dan pikiran kita tetap waras dan sehat.

Demikian beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencitai diri sendiri. Dengan mencintai diri sendiri terlebih dahulu, kita pun akan dapat menemukan kebahagiaan dalam hidup. Jika diri dan jiwa kita telah mendapatkan cukup rasa cinta dari kita sendiri, jiwa kita menjadi bahagia, dan kehidupan kita pun menjadi bahagia maka kita akan jauh lebih siap melimpahkan rasa cinta kita kepada orang lain dan menjalani hubungan yang penuh kebahagiaan, baik hubungan dengan orang tua, keluarga, saudara,sahabat, teman, pasangan, dan semua orang yang ada di sekitar kita. Semoga entry kali ini bermanfaat bagi kita semua. 💓💓💓

Komentar

  1. Love your self first, akan berpengaruh ke banyak hal ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, dengan mencintai diri sendiri kita bakal lebih bahagia. kalau sudah bahagia, kita siap untuk berbagi kebahagiaan :)

      Hapus
  2. Yapp betul banget ini..diri yg siap mencintai orang lain adalah yg sudah bisa mencintai dirinya sndiri :)

    BalasHapus
  3. Alhamdulilah. Terus semangat berbagi kebaikan ya. Menginspirasi dan menebar syiar Islam meski lewat tulisan

    BalasHapus
  4. Kayak kalau di pesawat kita harus menyelamatkan diri dulu ya mbaa, agar bisa lebih banyak menyelamatkan dan menolong orang. Tentu saja tanpa menyakiti orang lain ya mbaa, thanks for sharing..

    BalasHapus
  5. Terrimakasih atas sharingnya mba :)
    Self love menurutku adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mental..

    BalasHapus
  6. Setuju banget. Sebisa mungkin belajar dan bersyukur untuk semua yang ada dalam diri kita.

    BalasHapus
  7. Sebelun membuat oranglain bahagia, bahagiakan diri sendiri dulu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CARA MENJAGA HATI DARI SIKAP “BAPER”

Alhamdulillah akhirnya setelah vakum kurang lebih selama 1 tahun lamanya, akhirnya saya memulai lagi menulis sesuatu di blog ini. Semoga kali ini bisa terus lebih konsisten.  Untuk entri kali ini saya akan membahas mengenai suatu fenomena yang bisa dibilang nge- hits di jaman now , yaitu “Baper “ alias Bawa Perasaan. Baper memang sudah merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena ini ternyata tidak hanya dialami oleh wanita yang notabene lebih memakai perasaan ketimbang logika nya, tetapi juga dialami oleh kaum pria. Dan tidak hanya dalam hal asmara, tetapi juga dalam hal bisnis, pendidikan, hubungan dengan orang tua, saudara, sahabat, dan lain-lain. Seringkali hal ini terjadi saat seseorang berekspektasi tinggi terhadap sesuatu yang dinginkan atau diimpi-impikan, tetapi pada akhirnya kenyataan berkata sebaliknya. Akibatnya, seringkali bukannya kebahagiaan yang datang tetapi rasa sakit hati. Nah, bila memang mencegah lebih baik

Sekolah Online Bengkel Diri, Apa Itu?

Assalamualaikum para pembaca yang dirahmati Allah Saya yakin, pasti beberapa pembaca ada yang sudah melihat profil saya yang juga siswi sekolah online Bengkel Diri, dan tak mengerti apa maksud dari Sekolah Online Bengkel Diri. So, let me introduce “Sekolah Online Bengkel Diri” . Sesuai dengan namanya, "Bengkel" adalah tempat untuk memperbaiki. Jadi, Bengkel Diri adalah sekolah bagi mereka yang ingin memperbaiki diri. Sekolah ini sejatinya adalah semacam short course yang memiliki visi untuk mengembangkan dan membentuk karakter para siswi-siswinya menjadi Islami sekaligus memiliki skill keilmuan dunia yang mumpuni dalam hal-hal tertentu. Sejauh ini masih dikhususkan untuk muslimah sehingga saya sebut di artikel ini hanya ada siswi, belum ada siswanya. Para fasilitator (guru atau pemateri) dan pendamping/wali kelasnya pun juga muslimah. Begitu juga dengan bagian kesiswaan, jadwal, dan lain-lain, semuanya muslimah. Bisa dibilang sekolah ini 100% muslimah. Dan